Majelis Ta’lim dan Dzikir Nurul Fajri
Nama Majlis
Mengapa Majelis Ta’lim dan Dzikir ini dinamakan “Nurul Fajri”
? Majelis ini mulanya diadakan setiap Jum’at setelah sholat subuh di
kediaman Habib Muhammad Syahab, di daerah Condet, Jakarta-Timur,
sekitara tahun 2004 hingga 2006 M dengan membaca Khulasah dari Kitab At-Tarhib wat Targhib
karya Imam Mundziri. Setelah beberapa waktu berjalan, ada diantara
anggota Majelis mengusulkan untuk memberikan nama kepada Majelis ini,
akhirnya kami memutuskan untuk menamakannya Nurul Fajri yang
artinya “Cahaya Fajar”, sesuai dengan Majelis yang diadakan setiap usai
mendirikan sholat Fajar dan juga berharap ilmu yang berada di dalamnya
masih murni dan bersih berasal dari Rasul saw dan tidak dikotori oleh
kepentingan duniawai, sebagaimana murni dan bersihnya cahaya di waktu
fajar dari berbagai polusi.
Selain mempelajari ilmu, kebiasan kami di Majelis Nurul Fajri membaca al-Qur’an, dzikir dan juga bersholawat kepada Rasul saw, oleh karena itu Majelis ini kami lengkapi namanya dengan “Majelis Ta’lim dan Dzikir’. Demi mengabung dua majelis yang disukai oleh Rasul saw yaitu Majelis Dzikir dan Ilmu.
Landasan Majelis Ta’lim dan Dzikir Nurul Fajri
Majelis Ta’lim dan Dzikir Nurul Fajri akan selalu konsisten dengan hukum dasar Islam yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah sebagaimana yang telah dijelaskan dan dipahami oleh para ulama Salafus Sholeh yaitu dari para Sahabat, Tabiin dan Tabiut Tabiin.
Agidah
Dalam masalah Agidah, Majelis Ta’lim da Dzikir Nurul Fajri berpegang dengan Agidah Ahlussunnah Wal Jama’ah
yang mencintai Keluarga Rasul saw dan Para Sahabatnya, dan berkeyakinan
sebagaimana yang telah jelaskan dan dipahami oleh Imam Abu Hasan
al-As’ari rhm. Tanpa merendahkan terlebih menyalahkan keyakinan lainnya.
Syariah
Dalam menjalankan Syariah, Majelis Ta’lim dan Dzikir Nurul Fajri berpegang dengan pemahaman al-Imam Muhammad bin Idris as-Syafii rhm, tanpa merendahkan Mazhab-Mazhab fiqih lainnya.
Muamalah
Dalam masalah Muamalah Majelis Ta’lim dan Dzikir Nurul Fajri selalu berusaha untuk menjalin Ukhuwwah Islamiyyah
dan menjaga persatuan dengan cara menghormati pendapat mereka, bersikap
baik sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasul saw, mencintai,
menghormati dan saling menasehati serta amal ma’ruf Nahi Munkar dengan cara yang penuh hikmah.
Majelis Ta’lim dan Dzikir Nurul Fajri
memandang semua Umat Islam yang meyakini dan menjalankan dasar-dasar
pokok Islam adalah bersaudara tanpa melihat dari kelompok, Mazhab dan
partai tertentu.
Majelis Ta’lim dan Dzikir Nurul Fajri adalah
Murni Majelis Ta’lim dan Dzikir yang tidak memiliki kepentingan politik
dan juga tidak memihak pada partai atau politikus tertentu. Tetapi Majelis Ta’lim dan Dzikir Nurul Fajri akan selalu mendukung siapa saja dan partai apa saja yang berusaha untuk menegakkan dan mengamalkan Syariat Islam dengan cara yang penuh hikmah serta meningkatkan kesejahteraan seluruh Bangsa Indonesia terutama Kaum Muslimin.
Ditulis Oleh : Al-Habib Abdurrahman Bin Ahmad Assegaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar